Apa yang Salah?
Beberapa hari ini saya merenungkan
beberapa hal tentang tekad dan niat saya dalam menulis. Sebenarnya, apa sih yang
menjadi ‘halangan’ yang membuat saya enggan untuk menulis. Meskipun itu hanya
sebuah tulisan yang gaje alias gak jelas. Tapi toh, akhirnya saya menemukan
juga alasan untuk menjawab perenungan dan pertanyaan yang muncul itu.
Saya yang dari bulan Oktober
tergabung dalam komunitas One Day One Post yang digawangi oleh Bang Syaiha,
seharusnya berkomitmen untuk menulis satu tulisan setiap hari dan mempostingnya
di blog probadi maupun di media sosial yang saya miliki. Memang awal bulan
bergabung, semnagat untuk menelurkan satu tulisan sehari itu cukup membara. Bahkan
sampai tingkat jika ndak menulis ya ada yang kurang.
Semakin lama berjalan, kegiatan
tersebut semakin menurun, karena mungkin factor pengaruh lingkungan atau
kesibukan. Ah, ini Cuma pembenaran saja. yang ada hanyalah saya menemukan
alasan kenapa saya ndak bisa menulis sehari satu tulisan.
Satu, kurang kuatnya niat. Niat memang
menjadi pondasi dari setiap perbuatan manusia. Baik itu jahat maupun baik. Pasti
mempunyai niat. Niat menjadi pembeda antara perbuatan baik—ibadah—dan yang
tidak. Saya memang kurang atau salah dalam niat untuk menulis. Maka perlu
adanya revisi dan pemikiran ulang serta kontemplasi akan niat saya dalam
menulis.
Kedua, kurangnya sebuah motivasi. Nah,
motivasi ini sangat penting, kenapa? Seorang pejuang perang pun pasti mempunyai
motivasi yang kuat kenapa dia harus ikut dalam sebuah peperangan. Entah itu
motivasi karena cinta negara, melindungi keluarga maupun harga diri sendiri.
Motivasi ini sebetulnya bisa dibagi
menjadi tiga macam; spiritual, sosial dan material. Untuk penjelasan ini akan
saya bahas dalam tulisan yang akan datang saja. Insya Allah.
Ketiga, ini nih yang paling jadi
penyakit kronis setiap orang. Malas. Tapi sebenarnya, karena kurang kuatnya
motivasi, menjadikan diri ini malas. Begitu. Malas tidak hanya karena kurangnya
motivasi, mungkin juga sebab kurangnya berdoa kepada Tuhan agar diri terlepas
dari penyakit malas ini. Jangan sampai menyombongkan diri dengan bermodal
motivasi kuat lantas membuat lupa untuk berdoa meminta perlindungan dari malas.
Wong Nabi saja yang dijamin Allah dan terjaga saja berdoa dan mencontohkan
kepada kita untuk berlindung diri dari malas.
Yak, cukup segini aja dah. Mungkin ini
jadi langkah awal saya menulis setiap hari lagi. Semoga bisa istiqomah. Bisa konsisten
dalam belajar menulis dan menuangkan pemikiran, ide dan gagasan. Serta kalau
bisa sih menabar manfaat bagi sesama.
Yuk, mulai menulis lagi. Menyisihkan
waktu 10-15 menit untuk menulis. Walaupun hanya menulis gaje dan bebas. Tapi insya
Allah akan bermanfaat. Entah itu curhatan atau luapan emosi. Tulis saja.
#OneDayOnePost.
Semangat lagi yuks
BalasHapusSemangaaatttsss Bang Roup :)
BalasHapusAyoo...semangat lagii yuup
BalasHapusAi si
BalasHapus