Teman Terbaik Itu?
Manusia
merupakan makhluk sosial. Satu dengan yang lainnya saling membutuhkan. Tak bisa
dipungkiri, bahwa manusia hidup di dunia ini akan selalu membutuhkan pertolongan.
Oleh sebab itu pula, manusia tak bisa hidup sendiri.
Siapa
pun di dunia ini pasti mempunyai seorang teman. Teman bisa menjadi seorang yang
pertama kali kita butuhkan, tempat kita berkeluh kesah, tempat berbagi canda
tawa, duka nestapa dan berbagi manis pahitnya kehidupan dunia ini. Tapi di sisi
lain, teman ada juga yang hanya memanfaatkan kita ketika hanya butuh saja. ada
juga teman yang jahat, suka mengganggu dan bahkan tak jarang dari mereka yang
membuat fitnah atau gosip tentang kita.
Pernah
suatu saat, ketika singgah beberapa bulan di kota orang, saya ditegur oleh
seorang teman yang bahkan baru satu dua bulan kenal. Saya ditegur, diingatkan,
dinasehati. “Rouf, coba deh kamu begini, begitu,” tegurnya.
Saya
tak perah marah atas teguran itu, malah itu membuat diri ini tersadarkan atas
kekurangan yang masih saja dilakukan.
Terkadang,
kita yang sudah mengenal seseorang dan dekat dengannya, akan menemukan beberapa
kekurangan dan tingkah laku yang sekiranya kurang pantas dilakukan. Ada
keinginan untuk mengingatkan, menegur dan menasehati, tapi tak enak hati untuk
melakukannya. Takut kalau sekiranya diingatkan malah dia marah dan menjauhi
kita.
Bahkan
tak jarang, karena tak enak hati itu membuat kita yang melihat kelakuan teman itu
malah menjadikannya sebagai bahan pembicaraan dengan teman lainnya. Membicarakannya
di belakang. Hanya untuk meluapkan segala emosi, keluh kesah dan rasa tak enak
hati itu agar perasaan lebih lega.
Yang
banyak orang tidak memerhatikan adalah mungkin saja, teman yang dibicarakan
kelakuannya itu, dia melakukan atas dasar ketidaktahuan. Tidak tahu bahwa itu
salah, kurang pantas dan tak etis dilakukan.
Sebagai seorang
teman yang baik, seharusnya kita peduli dengan teman kita. Tidak hanya peduli
saat senang saja, tapi juga peduli ketika susah. Peduli untuk mengingtakan
ketika salah. Menegur dan menunjukkan mana yang baik dan benar. Tentunya dengan
cara yang halus dan terlebih dahulu meminta maaf jika apa yang akan diucapkan
membuatnya tersinggung. Toh, kalaupun tersinggung, tak apa. Nasehat dan teguran
yang kita utarakan, akan membuatnya berpikir, merenung dan bahkan memperbaiki
sikapnya itu.
"Sebaik-baik teman ialah mereka yang menunjukkanmu kepada kebaikan." Begitulah bunyi petuah dalam bahasa Arab.
Umar bin Khattab pernah berpidato
ketika dirinya dilantik menjadi khalifah kedua sepeninggal Abu Bakar
As-Shiddiq.
“Hai orang banyak semuanya
Aku diangkat mengepalai kalian
Dan aku bukanlah yang terbaik diantara kalian
Jika aku membuat kebaikan
Maka dukunglah aku
Jika aku membuat kejelekan
Maka luruskanlah aku
Kebenaran itu suatu amanat
Dan kebohongan itu suatu khianat
Yang terlemah di antara kalian aku anggap yang terkuat sampai aku mengambil dan memulangkan haknya.
Yang terkuat diantara kalian aku anggap yang terlemah sampai aku mengambil hak si lemah dari tangannya.
Janganlah seorangpun di antara kalian meninggalkan jihad
Kaum yang meninggalkan jihad akan ditimpakan kehinaan oleh Allah
Patuhilah aku selama aku mematuhi Allah dan Rasul-Nya.
Bila aku mendurhakai Allah dan Rasul-Nya tidak ada kewajiban patuh kepadaku
Kini marilah kita melakukan sholat
Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada kalian.”
Aku diangkat mengepalai kalian
Dan aku bukanlah yang terbaik diantara kalian
Jika aku membuat kebaikan
Maka dukunglah aku
Jika aku membuat kejelekan
Maka luruskanlah aku
Kebenaran itu suatu amanat
Dan kebohongan itu suatu khianat
Yang terlemah di antara kalian aku anggap yang terkuat sampai aku mengambil dan memulangkan haknya.
Yang terkuat diantara kalian aku anggap yang terlemah sampai aku mengambil hak si lemah dari tangannya.
Janganlah seorangpun di antara kalian meninggalkan jihad
Kaum yang meninggalkan jihad akan ditimpakan kehinaan oleh Allah
Patuhilah aku selama aku mematuhi Allah dan Rasul-Nya.
Bila aku mendurhakai Allah dan Rasul-Nya tidak ada kewajiban patuh kepadaku
Kini marilah kita melakukan sholat
Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada kalian.”
Teman yang baik, saling mengingatkan dan menegur demi kebaikan tanpa ada sungkan takut marah dsb ya, Bang. Nice post Bang Rouf
BalasHapusTeman yang baik, yang telinganya selalu tetbuka lebar untuk mendengar kan. Yang bibirnya selalu mengajak untuk berbuat kebaikan
BalasHapusTemenan yuk👌
BalasHapusAi si...
BalasHapus